Info Seputar Fashion-Perkembangan Dunia Fashion dari Masa ke Masa Fashion bukan hanya soal pakaian, tetapi juga cerminan zaman, budaya, dan ekspresi diri. Sejak zaman dahulu, manusia telah menggunakan pakaian tidak hanya untuk melindungi tubuh, tetapi juga untuk menunjukkan status sosial, identitas budaya, bahkan pesan politik.
Perkembangan fashion dunia dapat ditelusuri dari era Mesir Kuno, di mana pakaian linen menjadi simbol kemakmuran, hingga era kerajaan Eropa dengan gaya busana megah penuh renda dan korset. Setiap abad memiliki ciri khas tersendiri. Misalnya, abad ke-19 dikenal dengan gaya Victorian yang formal dan konservatif, sedangkan abad ke-20 menjadi era revolusi fashion, ditandai dengan kemunculan berbagai subkultur dan gaya berpakaian yang lebih bebas dan eksperimental.
Tahun 1920-an adalah era “flapper”, di mana wanita mulai memakai rok pendek dan memotong rambut menjadi bob, menandakan kebebasan baru. Kemudian di tahun 1960–1970-an, fashion menjadi media protes dan pernyataan ideologi, seperti gaya hippie dengan warna-warna cerah dan motif psychedelic. Tahun 1990-an hingga awal 2000-an didominasi oleh gaya streetwear, denim, dan pengaruh budaya pop.
Di era modern, fashion menjadi lebih inklusif dan fleksibel. Tidak ada lagi aturan kaku tentang bagaimana seseorang harus berpakaian. Style kini lebih berfokus pada kenyamanan, keberlanjutan, dan keaslian. Brand-brand ternama seperti Gucci, Balenciaga, hingga Uniqlo dan H&M kini tidak hanya menciptakan tren, tetapi juga mengikuti arah perubahan kebutuhan konsumen global.
Tak kalah penting adalah pengaruh media sosial dan teknologi dalam fashion. Instagram, TikTok, dan Pinterest menjadi wadah utama inspirasi gaya masa kini. Fashion influencer, selebgram, hingga content creator memiliki peran besar dalam menentukan tren. Sementara itu, konsep fast fashion dan slow fashion menjadi bahan diskusi besar dalam isu lingkungan dan etika industri.
Fashion di Indonesia: Identitas, Budaya, dan Inovasi
Indonesia memiliki warisan fashion yang sangat kaya dan beragam. Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah memiliki pakaian tradisional dengan keunikan motif, warna, serta filosofi di baliknya. Batik, songket, tenun ikat, ulos, hingga lurik merupakan beberapa contoh kekayaan tekstil Nusantara yang kini mendunia.
Batik, misalnya, telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Dulu hanya dikenakan pada acara-acara formal dan upacara adat, kini batik telah berevolusi menjadi bagian dari fashion sehari-hari. Desainer Indonesia seperti Anne Avantie, Didiet Maulana, dan Ivan Gunawan berhasil mengangkat busana tradisional menjadi gaya yang elegan, modern, dan layak tampil di panggung internasional.
Selain busana tradisional, Indonesia juga mengalami perkembangan fashion urban yang cukup pesat. Gaya hijab fashion menjadi salah satu fenomena yang mencuri perhatian dunia. Brand-brand lokal seperti Zaskia Mecca, Elzatta, hingga Ria Miranda menciptakan pakaian muslim yang tidak hanya syar’i, tapi juga stylish dan nyaman.
Gaya streetwear dan fashion anak muda juga berkembang pesat di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Brand lokal seperti Damn! I Love Indonesia, Monstore, Crooz, dan Thanksinsomnia menjadi pelopor gaya anak muda yang mencerminkan semangat lokal dengan desain modern. Banyak brand lokal yang sukses menggabungkan unsur budaya Indonesia dengan pendekatan kreatif yang kekinian.
Tentu saja, fashion di Indonesia tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah persaingan dengan produk luar negeri yang lebih murah akibat maraknya fast fashion. Namun, banyak desainer lokal mulai mengedepankan konsep keberlanjutan dan produksi etis. Fashion ramah lingkungan dan zero waste design mulai diperkenalkan kepada konsumen.
Pemerintah dan komunitas juga aktif mendorong pertumbuhan industri fashion lokal melalui berbagai acara seperti Jakarta Fashion Week (JFW), Muslim Fashion Festival (MUFFEST), dan Indonesia Fashion Week. Acara-acara ini menjadi panggung bagi desainer muda untuk menunjukkan karyanya dan memperluas pasar mereka, baik di dalam maupun luar negeri.
Dengan pasar yang besar, keberagaman budaya, dan kreativitas yang tinggi, industri fashion Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk terus berkembang dan bersaing di tingkat global.
Kesimpulan
Fashion adalah bagian dari kehidupan yang terus berkembang dan berubah seiring zaman. Dari masa lalu yang kental akan simbol sosial hingga masa kini yang lebih mengedepankan ekspresi dan keberlanjutan, fashion mencerminkan siapa kita dan bagaimana kita melihat dunia.
Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat fashion dunia dengan kekayaan budaya, keragaman kain tradisional, dan talenta desainer muda yang kreatif. Dukungan terhadap produk lokal, kesadaran akan etika industri, serta inovasi yang terus berkembang menjadi kunci penting dalam mendorong industri fashion tanah air.
Melalui fashion, kita tidak hanya bisa tampil menarik, tetapi juga menyuarakan identitas, mendukung budaya lokal, dan berkontribusi pada perubahan dunia yang lebih baik. Maka dari itu, mari kita jadikan fashion bukan hanya sekadar gaya, tetapi juga pernyataan tentang siapa kita dan dunia seperti apa yang ingin kita bangun.